I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Nabi Muhammad saw adalah simbol manusia sempurna, lewat keindahan
akhlaqnya, lurus prilakunya, kebersihan fitraahnya, keluasan pengalaman
hidupnya, mulai berdagang ketika masih kecil, berangkat ke Syam untuk berdagang
dalam perjalanan musim dingin, yang dengan safar dan dagang itu memberinya
pengalaman tentang manusia, berperan serta bersama mereka dalam kehidupan
nyata, memperluas wawasan.
Semua pekerjaannya, perniagaannya, keluarganya tidak merubahnya
dari perenungan dan berfikir tentang kekuasaan langit dan bumi. Tidak
merubahnya dari tabiatnya yang lama terdiam, suka berkhalwah (menyendiri) dari
kaumnya, sehingga ia lepas dari kesibukannya. Apa yang dilakukan kaumnya yang
menyembah berhala yang mereka buat sendiri, tidak nyaman di matanya, dan tidak
dapat diterima akalnya.
Hal ini terjadi tidak karena kekerdilan jiwa atau menghindari
kehidupan sosial. Ia terlibat aktif dalam hilful fudhul sebelum Islam. Demikian
juga statusnya sebagai pedagang tidak mungkin menyendiri dari kamunitas
kaumnya. Akan tetapi khalwah itu disebabkan oleh ketinggian jiwa, kemuliaan
diri dari kehinaan kaumnya yang terbiasa dengan tradisi nenek moyangnya,
seperti menyembah berhala, minum khamr, berjudi, berlebihan dalam kelalaian dan
kenikmatan, makan harta orang lain dengan batil.
Dan setelah menikahi Khadijah beliau mendapat tugas untuk menjadi Nabi
dan Rasul bagi seluruh umat di dunia
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
proses pengangkatan Muhammad SAW menjadi Nabi dan Rasul ?
2.
Bagaimana
kondisi psikis Muhammad SAW sesudah diangkat menjadi Nabi dan Rasul?
3.
Bagaimana
peran Khadijah mensikapi kondisi psikis Nabi Muhammad SAW?
4.
Bagaimana
petunjuk pelaksanaan tugas kerasulan?